Keunggulan Tenaga Hidrolik Pada Alat Berat
Bagi kita
yang terbiasa dengan alat berat, ada satu hal yang mungkin akan menjadi
pertanyaan bagi kita, Mengapa tenaga hidrolik menjadi tenaga penggerak pada
kebanyakan alat berat?.
Bila kita
cermati secara seksama hampir semua alat berat dari berbagai jenis dan ukuran
menggunakan tenaga hidrolik sebagai penggeraknya. Tenaga hidrolik memang
memberikan banyak keuntungan. Di antaranya adalah tenaga yang dihasilkan
berlipat ganda (multy power), sangat fleksibel dan penggunaannya sederhana
(flexible & simple), bentuk dan disainnya kompak (compact design), hemat
dan aman dalam pengoperasiaannya (economy & safety).
Semuanya
itu memungkinkan tenaga hidrolik dapat menghasilkan tenaga torsi dengan gaya
yang lebih besar, overload mudah dicegah, kontrol pengoperasian dapat dilakukan
dengan mudah dan cepat, penggantian kecepatan mudah dilakukan, getaran yang
dihasilkan relatif kecil, gerakan halus dengan presisi tinggi dan memiliki daya
tahan lama.
Dengan
perawatan yang baik, sistem tenaga hidrolik memiliki efisiensi yang lebih baik
dari sistem tenaga listrik, namun masih sedikit lebih rendah dari tenaga
mekanik. Pemeliharaan haruslah intensif karena tenaga hidrolik peka terhadap
kebocoran dan perubahan temperatur, perubahan kecepatan kerja serta saluran
yang tidak sederhana.
Konsep Pengoperasian
Konsep
pengoperasiaan tenaga hidrolik diatur oleh aliran oli, tekanan, arah dan
volumenya untuk menghasilkan gerak lurus pada silinder dan gerak putar pada
motor. Untuk mendapatkan tenaga yang optimal dibutuhkan tekanan sebesar 350
kg/Cm2 yang diatur oleh alat yang disebut katup pengontrol (control
valve) dan alat ini sendiri bekerja berdasarkan aliran oli dengan tekanan
sebesar 50kg/Cm2 yang diatur oleh alat yang disebut pilot control.
Sejalan
dengan kemajuan teknologi dewasa ini dimanfaatkannya mikro komputer yang
dikenal dengan Electrical Control Unit (ECU) yang dipasang pada jenis hydraulic
excavator.
Adapun
cara kerja dan fungsi alat ini adalah menerima masukan (input) dari setiap
sensor apabila tuas kontrol digerakkan. ECU kemudian memberikan (output) pada
setiap selenoid yang mengatur aliran oli sesuai dengan kebutuhannya baik arah,
tekanan maupun kecepatan gerak dari silinder. Dan motor dapat digerakan baik
secara sendiri-sendiri maupun secara serentak (simultan), sehingga menghasilkan
gerakan yang diinginkan secara optimal, effisien dalam penggunaan tenaga, waktu
dan bahan bakar.
Berikut
ini penggunaan tenaga hidrolik dan fungsinya pada beberapa jenis alat berat:
Excavator
Excavator
merupakan jenis alat berat yang paling banyak menggunakan sistem hidrolik yang
dilengkapi dengan ECU untuk beberapa fungsi kerjanya, seperti penggerak maju
dan mundur, swing pada body, boom, arm dan bucket serta dapat dipakai untuk
alat lainnya yang dipasang pada arm-nya, seperti rotating maupun fix grapple
dan breaker danmasih banyak lagi yang lain.
Crane
Crane,
telescopic truck crane maupun crawler crane memanfaatkan tenaga hidrolik untuk
berjalan, mengendalikan stir, pengereman, mengangangkat/menurunkan boom,
menggulung dan mengulur kabel sling, serta sistem transmisi.
Buldozer
Buldozer
menggunakan tenaga hidrolik untuk mengangkat/ menurunkan dan memiringkankan
pisau (blade) depan, pemindahan transmissi kecepatan, pengereman, penggunaan
ripper untuk menggaruk di belakang, bahkan beberapa produsen menggunakannya
pada penggerak track untuk traveling.
Vibro Compactor
Vibro
Compactor menggunakan tenaga hidrolik untuk menggerakan motor vibrasi pada
drum, pengendalian stir dan untuk berjalan. Vibro Compactor merek AMMANN adalah
satu-satunya alat pemadat yang mengadopsi tenaga hidrolik untuk berjalan
(travelling). Alhasil, compactor ini memiliki tenaga yang besar, sangat fleksibel
dan sederhana pengoperasiannya, bentuk dan disainnya kompak serta hemat dan
aman pengoperasiannya.
Tidak ada komentar: